Kurikulum Berubah Karena Cucu Wapres Keberatan Bawa Buku?
Jumat, 23 November 2012 – 20:31 WIB
"Murid tidak usah bawa 10 buku. Sehingga keluhan bukunya banyak. Guru akan jadi andalan, meski bukan satu-satunya sumber," tambah Mohammad Nuh.
Menyambung ucapannya, Retno mengatakan bahwa FSGI sendiri juga pernah mempertanyakan apa yang menjadi alasan perubahan kurikulum pendidikan. “Nah ini riset yang mana, katanya ada, kita minta ditunjukkan, sampai hari ini kita tidak mendapatkan apa-apa. Ini kayaknya main-main, (perubahan kurikulum) tidak didasarkan bukti kuat. Ditambah kecurigaan kami bahwa dalam kurikulum baru tidak jelas apa yang mau diubah,” tutur Retno.
Dia menambahkan bahwa perubahan kurikulum idealnya didasari pada delapan standar pendidikan. Namun kenyataannya, dalam perubahan kurikulum 2013, Kemdikbud tidak bisa menjelaskan bagian mana dari delapan standar pendididikan itu yang mesti dibenahi.
“Katanya sejarah penuh dengan perang, sehingga anak-anak kita menyelesaikan persoalan dengan kekerasan, bukan dialog. Mungkin ini salah satunya yang jadi dasar. Itu artinya konten, itu standar isi,” ujar guru yang juga lantang menyuarakan dihentikannya pelaksanaan UN.
JAKARTA – Dalam diskusi dengan tema “Kritik atas kebijakan perubahan kurikulum” yang digelar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI),
BERITA TERKAIT
- Fikom Universitas Pancasila Buka Prodi Magister Baru, Diminati Influencer
- Gandeng ITB, IDSurvey Kembangkan Green Leadership di Kalangan Mahasiswa
- Gelar Rektor Menyapa 2024, Universitas Mercu Buana Bagikan Beasiswa
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu