Kurikulum Ditambah, Yakin tak Bebani Siswa
Senin, 25 Juni 2012 – 19:09 WIB

Kurikulum Ditambah, Yakin tak Bebani Siswa
“Sehingga, percuma saja jika siswa hnaya diajarkan teori, tapi tidak diajarkan untuk berperilaku secara nyata di kehidupan sehari-harinya. Para gurunya pun terkadang tidak memahami hal tersebut. Ini yang harus ditekankan dan jadi perhatian para guru,” tukasnya.
Baca Juga:
Sementara itu, Koordinator Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN, Srie Agustina mengatakan, tujuan pengintegrasian edukasi konsumen di bidang perlindungan konsumen dalam sistem pendidikan nasional adalah mengembangkan kebiasaan dan pemahaman peserta didik ketika menjadi konsumen dalam proses jual-beli barang dan jasa.
Oleh karena itu, langkah strategis yang harus dilakukan adalah pendidikan konsumen ini masuk dalam kurikulum sekolah. Selain itu, perlu mekanisme yang sistematis dalam upaya edukasi konsumen ini.
“Ke depannya, Kemdikbud bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) bisa mengujicobakan di beberapa sekolah yang menjadi pilot project dan dapat diimplementasikan di seluruh propinsi/ kabupaten/kota di Indonesia,” tuturnya. (cha/jpnn)
JAKARTA—Peneliti Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Djuharis, merasa yakin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025