'Kurikulum Holocaust' Bikin Hamas Gerah
Selasa, 01 September 2009 – 04:41 WIB

Foto : AP
JALUR GAZA - Pertentangan antara Hamas dengan Israel ternyata tak sebatas di medan perang. Sampai soal kurikulum sekolah pun, keduanya juga berebut pengaruh. Pemimpin spiritual Hamas, Younis al-Astal Senin (31/8) waktu setempat menyatakan bahwa mengajari anak-anak Palestina tentang pembunuhan enam juta kaum Yahudi oleh Nazi merupakan kejahatan. Hamas menolak usulan PBB untuk memasukkan Holocaust sebagai bagian mata pelajaran di sekolah-sekolah di Gaza Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri juga keberatan dengan masuknya Holocaust dalam mata pelajaran di Gaza. "Kami pikir, lebih penting mengajarkan ke anak-anak Palestina tentang kejahatan pendudukan oleh Israel," tandasnya.
Younis al-Astal melontarkan penolakannya setelah mengadakan dengar pendapat dengan perwakilan PBB dan Works Agency, satu badan utama PBB yang membantu pengungsi Palestina, yang merencanakan pengenalan pelajaran tentang Holocaust di Gaza. "Menambah Holocaust ke dalam kurikulum akan menambah penyebarluasan kebohongan," tulis al-Astal dalam pernyataan resminya seperti dikutip Associated Press.
Baca Juga:
"Saya tidak membesar-besarkan ketika mengatakan Holocaust adalah kejahatan perang tentang bagaimana melayani koloni Zionist dan bersepakat dengan kemunafikan dan kebohongan," tulisnya.
Baca Juga:
JALUR GAZA - Pertentangan antara Hamas dengan Israel ternyata tak sebatas di medan perang. Sampai soal kurikulum sekolah pun, keduanya juga berebut
BERITA TERKAIT
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal