Kurikulum Merdeka Bawa Perubahan Besar Terhadap Guru dan Siswa
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo menekankan saat ini Indonesia memerlukan kurikulum yang bersifat adaptif.
Kurikulum adaptif menurutnya mengedepankan karakter serta kompetensi yang mendasar pada diri anak.
“Dengan pola pikir adaptif, apa pun masalah yang dihadapi bisa diatasi secara mandiri karena bisa berdiri di atas kekuatannya sendiri,” tutur Anindito, Selasa (5/4).
Dia berharap perubahan kurikulum bukan menjadi tujuan, tetapi sebagai cara atau ‘kendaraan’ untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni perubahan kualitas pembelajaran di Indonesia.
Visi pendidikan yang perlu disepakati bersama, yakni pendidikan harus bisa mengantarkan peserta didik menjadi manusia merdeka, mandiri, dengan karakter dan kompetensi yang mencerminkan profil pelajar Pancasila.
“Itu tujuannya," tegas Anindito.
Sementara itu, Dewan Pembina PGRI, Dudung Nurullah Koswara menyampaikan implementasi Kurikulum Merdeka memberikan perubahan besar terhadap guru dan siswa.
Dengan mengedepankan proses pembelajaran yang esensial dan minat bakat, proses ini akan menjadi sebuah interaksi sesuai dan menciptakan ruang pembelajaran lebih positif.
Kemendikbudristek meyakinkan masyarakat dan insan pendidikan bahwa kurikulum merdeka memberikan perubahan besar terhadap guru dan siswa
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru
- Mendikdasmen Belanja Masalah, Seluruh Guru di Indonesia Wajib Tahu, Ada soal Sertifikasi
- 5 Berita Terpopuler: Siap-Siap Perubahan Penempatan Guru PPPK, Ada yang Menolak, Ternyata
- Menjelang HGN 2024, Ini Permintaan Khusus Mendikdasmen Abdul Mu'ti kepada Guru
- Begini Cara Siswa Sekolah CH Membuktikan sebagai Agen Perubahan
- Daarut Tarmizi Rayakan Khatam Al-Qur’an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh