Kurikulum Merdeka Mengajak Orang Tua Lebih Dekat dengan Anak
Hastuti, orang tua dari Azzam, seorang murid TK Pertiwi Mardisiwi Bandingan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, membiasakan anaknya membaca setidaknya 15 menit setiap hari sejak usia dini.
Dia menyebut kegiatan ini sudah dilakukan sejak anaknya berusia satu tahun.
“Menurut saya, literasi harus ditanamkan sejak dini, bahkan sejak bayi. Saya dan suami membiasakan anak kami membaca minimal 15 menit sehari dengan buku yang sesuai usianya," kata Hastuti.
Menurut Hastuti, kebiasaan ini akan memberikan efek yang sangat positif bagi perkembangan literasi dan numerasi anak sekaligus membuatnya semakin cinta belajar.
Hastuti menyatakan kegiatan membaca buku bersama anak sejalan dengan pembelajaran di Kurikulum Merdeka, yang melibatkan peran orang tua dalam membekali mereka dengan kemampuan literasi dan numerasi dari rumah.
Hal ini sekaligus membuka peluang bagi anak untuk bereksplorasi dan menemukan minat serta bakatnya.
Hastuti mengatakan Kurikulum Merdeka memberikan peluang luas bagi anak untuk belajar dan bereksplorasi sesuai dengan minat, bakat, dan karakteristik mereka.
Pada Potret Cerita Kurikulum Merdeka 2024, gambaran keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan anak tersebut turut dihadirkan
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- KOPRI Dorong Adanya Ruang Aman untuk Perempuan dan Anak di Tempat-Tempat Ini
- Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah untuk SDN Cimalaya 7
- Kapan Seorang Anak Mulai Memiliki Cita-Cita?
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Pesan Prabowo soal Kurikulum Merdeka, Alon-Alon
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia