Kurikulum Merdeka Menyatukan Mapel IPA & IPS, Informatika jadi Wajib, Ini Penjelasannya
2. Keputusan untuk menentukan pilihan akademik sebaiknya dilakukan saat peserta didik sudah lebih matang secara psikologis, ketika mereka sudah di SMA, bukan di SMP.
3. Peserta didik dapat menggunakan 1 tahun masa belajar di SMA untuk mengenal pilihan-pilihan yang disediakan satuan pendidikan tersebut, sebelum mengambil keputusan terkait pelajaran yang ingin mereka dalami.
4. Memberikan kesempatan lebih banyak kepada peserta didik untuk berdiskusi dengan orang tua/wali dan guru Bimbingan Konseling tentang minat dan bakatnya serta rencana masa depan.
Karena tidak ada tidak ada peminatan itu, penjurusan di jenjang SMA pun ditiadakan.
"Tidak ada penjurusan di jenjang SMA, peserta didik akan memilih mata pelajaran kelompok pilihan di kelas XI dan XII sesuai minat dan bakatnya dengan panduan guru Bimbingan Konseling," pungkas Anindito Aditomo. (esy/jpnn)
Kemendikbudristek memberikan penjelasan soal digabungkannya mapel IPA dan IPS di Kurikulum Merdeka, juga informatika yang jadi mapel wajib
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesya Mohamad
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- DPRD dan Pemprov Sepakat Semua SD hingga SMA di Jakarta Gratis Mulai 2025
- Langganan Prestasi, Sekolah Kharisma Bangsa Beber Resep Mendidik Siswa
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah
- Literasi Finansial Bisa Diterapkan Melalui Ekstrakurikuler maupun P5