Kurikulum Perguruan Tinggi Harus Disesuaikan Peluang dan Tantangan Industri 4.0
jpnn.com, CIAMIS - Kurikulum perguruan tinggi harus menyesuaikan peluang dan tantangan revolusi industri ke-4 (4.0) agar membentuk lulusan yang kompeten, berpengetahuan, berketerampilan, serta bersikap.
"Kurikukulum harus didesain kembali, terutama perguruan tinggi untuk menyesuaikan era industri 4.0," kata Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir di hadapan mahasiswa STIKES Muhammadiyah Ciamis dan generasi milenial Muhammadiyah, Sabtu (16/3).
Menurut Soetrisno, revolusi industri 4.0 menuntut sumber daya manusia (SDM) berpendidikan tinggi (high education). Pemahaman pendidikan tinggi di sini adalah pada kurikulum dan jenjang pendidikannya.
Baca juga: Sentra RnD Dorong Entrepreneurship dari Generasi Milenial
Dalam kurikulumnya bukan hanya membentuk SDM berketerampilan tinggi, tetapi juga kafaah, himmah, dan amanah. SDM yang seperti ini akan mengelola potensi alam menjadi bernilai tinggi, tetapi dengan pendekatan tanpa merusak alam.
"Belakangan ini kami mengenal ekonomi syariah, yang salah satu penekannya adalah menjaga keseimbangan alam, maka kita masukan nilai-nilai ekonomi syariah pada kurikulum," kata Soetrisno.
Baca juga: Mas Romi Dijerat KPK, Pak Jokowi Tetap Menganggapnya Teman
Kurikulum perguruan tinggi harus menyesuaikan peluang dan tantangan revolusi industri 4.0.
- Catatan Ketua MPR: Transformasi Ekonomi dan Urgensi Meningkatkan Kompetensi SDM
- Menaker Ida Beber Kunci Hadapi Tantangan Berat Ketenagakerjaan di Era Industri 4.0
- Peruri Makin Fokus Tingkatkan Produktivitas dan Pelayanan Prima untuk Pelanggan
- Profesor Tuti Widiastuti: 5 Keterampilan SDM di Era Industri 4.0
- PIDI Hadirkan Digital Forum Menuju Transformasi Industri 4.0
- Sekjen Kemnaker Tekankan Pentingnya Sinergitas dalam Pengembangan Kompetensi ASN