Kurikulum PKN SD Terlalu Berat
Jumat, 13 Mei 2011 – 06:06 WIB
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) mengakui kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) untuk siswa sekolah dasar (SD) terlalu berat. Akibatnya, banyak orang tua murid yang mengeluhkan materi ajar untuk anaknya.
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendiknas Diah Harianti mengatakan, banyak desakan untuk segera merubah kurikulum PKN jenjang pendidikan dasar, terutama SD. perubahan tersebut tidak mengubah mata pelajaran yang dulunya bernama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) tersebut. Tapi lebih kepada penataan kurikulum.
Baca Juga:
"Kebijakan akan berlaku ke seluruh mata pelajaran. Kita akan konsentrasikan kepada pendidikan jenjang SD karena banyak keluhan orang tua. Kita sudah berusaha supaya materi tidak terlalu banyak. Tapi posisinya sekarang masih terlalu banyak," tegas Diah di Jakarta, kemarin (12/5).
Menurutnya, materi di kurikulum akan dirampingkan, terutama jenjang SD. beberapa pihak menilai konten yang diajarkan terlalu tinggi dibandingkan kemampuan siswa.
"Misalnya antara buku dan kurikulumya. Di SD kelas 4 diajarkan tentang kewarganegaraan. Juga diberikan materi tata negara seperti kelurahan, kecamatan, dan DPR. Fungsi tugas itu menurut kita terlalu berat sehingga akan ditata kembali. Mana yang betul-betul diperlukan untuk anak SD dan mana yang tidak," papar Diah.
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) mengakui kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) untuk siswa sekolah dasar (SD) terlalu
BERITA TERKAIT
- Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Nonalam Pandemi
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University