Kurikulum Sering Berubah, Anies: Kunci Kemajuan Pendidikan di Tangan Guru & Kepala Sekolah
jpnn.com, LUBUKLINGGAU - Capres RI 01 Anies Baswedan mengatakan kunci kemajuan pendidikan di Indonesia sejatinya ada di tangan guru dan kepala sekolah.
Menurut Anies, kemajuan bidang pendidikan bukan bergantung pada kurikulum, seperti yang beberapa tahun belakangan ini terus-menerus diubah.
Calon presiden (Capres) dari Koalisi Perubahan itu menilai kurikulum sebenarnya dibuat sebagai struktur agar interaksi antara pendidik dan peserta didik sama di semua tempat.
Namun, jika terus-menerus diubah, konsekuensinya justru pendidikan di Indonesia tidak akan mengalami kemajuan yang signifikan.
"Saya memandang kunci kemajuan pendidikan itu bukan pada gonta-ganti kurikulum, melainkan pada peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah," ucap Anies saat berdiskusi dengan para santri dan guru di Pondok Pesantren Modern Ar-Risalah, Lubuk??l?inggau, Sumat?era Selatan, Senin (18/12).
Mantan Gubernur Jakarta itu lantas menganalogikan situ?asi ini seperti kegiatan memanah. Dalam hal ini, tenaga pendidik diibaratkan sebagai si pemanah dan kurikulum adalah anak panahnya.
Kalau anak panahnya meleset, kata Anies, ini ibaratnya yang diganti itu anak panahnya terus, sedangkan yang memanahnya tidak pernah dilatih untuk memanah lebih baik.
"Sama seperti kurikulum yang terus-terusan diganti, tetapi tenaga pendidiknya tak pernah dilatih. Kalau begitu, ya, tidak akan pernah terjadi kemajuan," kata Anies.
Capres RI 01 Anies Baswedan menilai kunci kemajuan pendidikan adalah guru dan kepala sekolah, bukan gonta-ganti kurikulum.
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- Penikam dan Penggorok Leher Guru di Kampar Tertangkap
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- 5 Berita Terpopuler: Dua Kategori PPPK 2024 dengan Gaji Berbeda, Mulai Berlaku Awal 2025, tetapi Tetap Ada Prioritas