Kurikulum Tentukan Keselarasan Lulusan Vokasi dengan Dunia Usaha

Menurut Saufi, hasil dari asesmen kurikulum berupa profil kesenjangan kompetensi, yang selanjutnya digunakan untuk melakukan tinjau ulang kurikulum dan sarana-prasarana.
“Langkah asesmen ini penting dilakukan agar efektivitas dan efisiensi pendidikan vokasi meningkat. Masing-masing program studi mendapatkan masukan untuk penyempurnaan kurikulum, sedangkan kami memiliki rujukan sebagai bahan penyusunan kebijakan untuk program-program penyelarasan berikutnya,” tutur Saufi, dalam webinar “Vokatalks Episode 2: Kurikulum Vokasi yang Menyejahterakan", baru-baru ini.
Dalam penyusunan kurikulum, lanjut Saufi, PTV wajib untuk melibatkan industri sehingga terwujud link and match.
Ia lantas mencontohkan pola pendidikan di Eropa yang mampu menjadikan vokasi sebagai primadona bagi masyarakat lantaran dapat menjamin lulusannya untuk siap kerja di industri.
Sementara di Indonesia pendidikan vokasi masih dianggap sebagai pendidikan kelas dua, belum lagi masih rendahnya kepercayaan masyarakat dan DUDI terhadap output lulusan vokasi. (jlo/jpnn)
Kurikulum merupakan faktor penting yang menentukan keselarasan lulusan vokasi dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia indsutri (DUDI).
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Berkontribusi untuk Dunia Pendidikan, FKS Inspire Beri Pelatihan Skill untuk Guru dan Siswa SMK
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Berkontribusi Konkret Dalam Pengentasan Kemiskinan
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- Naker Fest Jakarta Siap Hadirkan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan, Catat Tanggalnya!
- NIPPON PAINT Bersama PPI Curug Hadirkan Aviation Discovery Day
- Tingkat Pengangguran Terbuka Lulusan Vokasi Menunjukkan Tren Penurunan, Ini Faktanya