Kurir Narkoba tak Gampang Ngoceh

Kurir Narkoba tak Gampang Ngoceh
Warga Pakistan Muhammad Rafique saat dirawat di RS Patar Asih dan upaya mengeluarkan kapsul heroin dari tubuhnya. Foto: Teddi/Sumut Pos/JPNN

jpnn.com - BANYAK hal yang menarik di balik kasus penyelundup narkoba Muhammad Rafique (47). Warga negara Pakistan itu ditemukan pingsan di Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), setelah terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Di perutnya ditemukan puluhan kapsul berisi heroin, yang hingga Selasa malam (25/2)  sudah 33 kapsul berhasil dikeluarkan.

Siapa kiranya si pelaku itu? Kelompok mafia narkoba mana? Berikut wawancara wartawan JPNN, Soetomo Samsu, dengan mantan Kalahar Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat, Komjen (Purn) Togar Sianipar, kemarin (26/2).

"Siantar Man" yang juga pernah menjadi Kapolda Bali, Kaltim, dan Kapolda Sumsel itu, memberikan penjelasan berdasar pengalamannya saat berkiprah di BNN. Berikut petikan wawancaranya:

Pelaku warga negara Pakistan, kelompok mana dia?

Ya, Pakistan, Nepal, Nigeria, itu sudah lama. Mereka memanfaatkan, masuk melalui bandara-bandara internasional yang sekarang sudah banyak di Indonesia, tak hanya Jakarta, Bali, Surabaya, Medan. Kurir-kurir narkoba dari dulu sudah banyak dari negara-negara itu. Itu kelompok Nigerian Criminal Enterprise. Mereka sudah bergerak sejak puluhan tahun lalu.

Seberapa kuat jaringan dari Pakistan di Indonesia?

Pakistan itu masuk Golden Triangle. Iran, Afganistan, Pakistan.  Bulan sabit emas. Ada yang masuk ke Medan lewat Penang, dari Medan dibawa ke Jakarta. Ada juga dari Jakarta ke Bali. Tapi Bali hanya batu loncatan saja, untuk kemudian menyebar ke mana-mana.

BANYAK hal yang menarik di balik kasus penyelundup narkoba Muhammad Rafique (47). Warga negara Pakistan itu ditemukan pingsan di Bandara Kualanamu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News