Kurir Sabu Asal Aceh Ditembak Mati, Dua Peluru Tembus Dada
”Begitu tersangka coba merebut senpi personel kami, dia kami beri tindakan tegas dan terukur. Tersangka mengembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan dibawa ke RS Bhayangkara,” kata Farman.
Lanjut Farman, selain barang bukti 1 kg sabu, dari tersangka, juga disita handphone merek Samsung dan Nokia. Lalu, dua lembar struk bukti transfer via ATM untuk pembayaran narkoba. Masing-masing nilai transaksinya Rp25 juta.
“Kami mendapati bukti percakapan pesan singkat dalam handphone-nya. Nilai transaksi yang dilakukan tersangka sekitar Rp50 juta per hari," bebernya.
Barang bukti lainnya yang disita, 5 kartu ATM, terdiri 2 kartu ATM Bank BCA, 1 kartu ATM Bank SumselBabel, 1 kartu ATM Bank BRI, dan 1 kartu ATM Bank Mandiri. Juga kartu member Alfamart.
”Dari kartu identitasnya, tersangka ini kelahiran Aceh. Untuk bandar besarnya, masih dalam penyelidikan. Yang jelas, sabu ini berasal dari Aceh,” pungkasnya.
Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel, AKBP Amazona Pelamonia, menegaskan, pihaknya akan terus mengejar David, pemesan sabu-sabu kemasan teh Tiongkok tersebut.
Meski dalam pengembangan ke pondoknya di Desa Mainan, dia belum berhasil ditemukan. Namun, mantan kapolres OKI itu mengklaim, sudah mendeteksi keberadaan David. “Dia akan kami kejar sampai dapat," tukasnya. (vis/air/ce3)
Polisi kembali menembak mati seorang pengedar narkoba jenis sabu-sabu di Palembang, Sumatera Selatan.
Redaktur & Reporter : Budi
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen