Kurma Kedua Belum Habis, Lampu Sudah Padam
Sabtu, 29 Agustus 2009 – 08:06 WIB
Hingga hampir sepekan menjalani puasa, saya sudah mengunjungi tiga tempat berbeda di Saint Etienne untuk berburu suasana Ramadan. "Musala di sini selalu menyediakan makanan khas Arab untuk jemaahnya," tutur Mohamed Inam Ul Haq, mahasiswa asal Pakistan yang sudah dua tahun tinggal di kota ini.
Menurut mahasiswa jurusan Bahasa Prancis ini, jemaah membawa makanan mereka ke musala untuk dinikmati bersama. "Banyak sekali jenis makanan, saranku jangan terlalu kenyang pada satu jenis makanan saja. Harus dicoba semua," ujarnya.
Mohamed juga berpesan agar saya datang lebih awal untuk mendapatkan tempat yang nyaman dan takjil lengkap. Menurutnya, umat muslim di kota ini bakal berbondong-bondong datang ke musala untuk berbuka bersama.
Berbekal keterangan Mohamed ini, saya menyambangi dua musala dan satu masjid besar. Kunjungan pertama saya lakukan di musala dekat apartemen saya di kawasan Rue (Jalan, Red) Onze Novembre. Namun, apa yang saya temukan tidak seperti gambaran Mohamed. Musala yang saya datangi itu sepi.
Tak gampang menemukan atmosfer Ramadan di Prancis. Meski Islam adalah agama terbesar kedua di negara ini, bulan puasa hampir tak ada bedanya dengan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408