Kurniawan Dwi Yulianto Pelatih Penyerang Timnas U-20, Catatan Kariernya Istimewa
Catatan mentereng menjadi modalnya untuk menjelajah dunia kepelatihan. Mentalitas menyerang diterapkan Kurniawan di setiap kesebelasan yang dibesutnya.
Laki-laki yang akrab disapa "Si Kurus" mulai menapaki pekerjaan sebagai pelatih pada tahun 2013 dengan menangani tim akademi Chelsea di Jakarta.
Kemudian dia menjadi asisten pelatih Borneo FC (2017-2018) sebelum diangkat menjadi asisten pelatih timnas senior (2018) dan skuad U-22/U-23 Indonesia pada tahun berikutnya.
Di Timnas U-22, Kurniawan turut membawa skuadnya meraih medali perak SEA Games 2019, Filipina, lantaran kalah tiga gol tanpa balas dari Vietnam.
Setelah itu, nasib membawanya ke Malaysia untuk melatih tim Sabah yang berkompetisi di Liga Super Malaysia pada tahun 2019-2021.
Pada tahun 2021, Kurniawan menjadi pembicaraan di tanah air lantaran berhasil menembus klub Liga Italia Como 1907 untuk menjadi asisten pelatih.
Di Como, berdasarkan laman Transfermarkt, Kurniawan lebih banyak membantu tim akademi dan cuma sembilan kali mendampingi pelatih kepala Cesc Fabregas dalam pertandingan.
Di sela-sela tugasnya di Como, Kurniawan dipanggil kembali ke timnas U-22 Indonesia pada tahun 2023 dan sukses mengantarkan anak-anak asuhnya merebut medali emas SEA Games 2023. Kurniawan turut membantu timnas U-24 Indonesia ke 16 besar Asian Games 2023.
Kurniawan Dwi Yulianto mendapat tugas khusus sebagai pelatih penyerang Timnas U-20 Indonesia.
- Karier Kurniawan Yulianto Sebelum Jadi Pelatih Striker Timnas U-20 Indonesia
- Buka-bukaan Indra Sjafri Soal Kekurangan Timnas U-20 Indonesia
- Timnas U-20 Indonesia vs India: Pertaruhan Martabat Garuda Nusantara
- Mengenai Gerald Vanenburg, Indra Sjafri Ungkap Arahan Ketum PSSI
- Timnas U-20 Indonesia Masih Kesulitan Membongkar Pertahanan Yordania
- Tak Ada Shin Tae Yong, Siapa Pelatih Timnas Indonesia di SEA Games 2025?