Kurs Rupiah Bakal Menguat

Bank Sentral Terus Intervensi Pasar

Kurs Rupiah Bakal Menguat
Kurs Rupiah Bakal Menguat
Menurt dia, turunnya konsumsi sebagai akibat kenaikan harga BBM bisa berasal dari tiga jalur. Pertama, masyarakat menjadi lebih hemat. Kedua, mengecilnya disparitas harga BBM subsidi dan nonsubsidi akan membuat penyelundupan berkurang. Ketiga, naiknya BBM akan meningkatkan keekonomian pengembangan energi alternatif. "Dari tiga (jalur) itu, penurunan (konsumsi BBM subsidi) akan signifikan," katanya.

Bagaimana tanggapan bank sentral? Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah sejalan dengan tekanan terhadap mata uang regional yang juga melemah. Penyebabnya adalah sentimen global terkait dengan rencana Bank Sentral AS (The Fed) untuk mengurangi stimulus seiring recovery ekonomi di Negeri Paman Sam. "Akibatnya, terjadi penarikan dana dari aset-aset keuangan di negara berkembang Asia, termasuk Indonesia," timpalnya.

Selain itu, lanjut dia, pelemahan rupiah dipicu kekhawatiran terhadap defisit fiskal kembar (neraca pembayaran dan perdagangan) serta kondisi transaksi berjalan di Indonesia. Berbagai faktor itu membuat kuotasi atau harga penawaran tertinggi untuk membeli dan harga penawaran terendah untuk menjual di pasar uang sudah tidak rasional. Bahkan, sudah tidak sejalan dengan fundamentalnya. "Karena itu, BI terus intervensi untuk stabilisasi," ujarnya.

Menurut Perry, stabilisasi dilakukan dengan memasok kurs USD di pasar valuta asing. Selain itu, untuk meredam kekhawatiran terhadap potensi kaburnya dana asing, BI melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. (owi/c1/oki)

JAKARTA - Dalam beberapa hari terakhir, rupiah terus mengalami tekanan hingga mendekati level psikologis Rp 10.000 per dolar AS (USD). Meski demikian,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News