Kurs Rupiah Belum Bisa Menguat Kamis Pagi, Ternyata Ini Faktornya...
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi (26/3) melemah terhadap USD sebesar enam poin.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan, pelemahan rupiah terjadi seiring positifnya data ketenagakerjaan Amerika Serikat.
Pada pukul 10.42 WIB, rupiah melemah atau 0,04 persen ke posisi Rp 14.433 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.427 per USD.
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan berfluktuasi, namun ditutup melemah di rentang Rp 14.405 hingga Rp 14.440 per USD," kata di Jakarta, Jumat.
Dia menyebutkan, laporan tenaga kerja AS pada Kamis (25/3) menunjukkan klaim tunjangan pengangguran turun ke level terendah.
Hal itu, kata Ibrahim sebuah tanda bahwa ekonomi AS berada pada pertumbuhan yang lebih kuat karena kondisi kesehatan masyarakat membaik.
"Data klaim tunjangan pengangguran AS pada pekan lalu turun menjadi 684 ribu klaim dari estimasi 735 ribu klaim," papar dia.
Sementara itu, lanjut dia, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tetap stabil setelah lelang obligasi 7 tahun.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi (26/3) melemah terhadap USD sebesar enam poin.
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Rupiah Hari Ini Terkerek Pelantikan Presiden Prabowo Subianto
- Pemerintah Fokus Menjaga Aliran Investasi untuk Pembangunan Masa Depan
- Ramalan Bank Indonesia Bikin Peluang Rupiah Melaju ke Level Rp 15.500