Kurs Rupiah Hari Ini Anjlok Lagi, Makin Dalam
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore melemah 40 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp 15.358 per USD.
Mata uang Garuda melorot dipicu pelaku pasar yang kini cenderung menghindari aset berisiko.
Rupiah ditutup melemah dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.318 per USD.
"Rupiah tertekan oleh sentimen risk off di pasar. USD masih menguat hari ini walau tidak besar," kata Analis DCFX Futures Lukman Leong di Jakarta, Selasa (11/10).
Menurutnya, penguatan USD terjadi karena investor khawatir tentang kenaikan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), dan eskalasi dalam perang Ukraina.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS melonjak sebab suku bunga The Fed yang semakin tinggi dan kegelisahan pelaku pasar menjelang rilis data inflasi AS pada Kamis (13/10) yang dapat menentukan kenaikan suku bunga yang besar berikutnya oleh bank sentral pada pertemuan November mendatang.
Selain itu, pasar memperkirakan sekitar 90 persen peluang kenaikan suku bunga The Fed 75 basis poin bulan depan dan mencapai 4,5 persen pada Februari dan tetap di level tersebut pada sebagian besar tahun 2023.
"Sedangkan dari domestik, data penjualan ritel bulan Agustus mengecewakan, yaitu hanya mengalami pertumbuhan 4,9 persen, lebih rendah dibandingkan perkiraan untuk 8 persen dan 6,2 persen pada bulan sebelumnya. Hal ini menambah tekanan pada rupiah," ujar Lukman.
Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore melemah 40 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp 15.358 per USD.
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin
- Rupiah Ambruk 63 Poin, Prabowo Diminta Segera Berbenah
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu