Kurs Rupiah Hari Ini Ditutup dengan Posisi Ngeri-Ngeri Sedap
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore (10/11) ditutup melemah 37 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp 15.694 per USD.
Pelemahan itu terjadi seiring pelaku pasar yang masih mencerna perkembangan politik di Amerika Serikat.
Rupiah melemah dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.657 per USD.
Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan beberapa hari terakhir rupiah memang masih bergerak di kisaran Rp 15.600 hingga Rp 15.700 per USD karena memang masih cukup kuat.
"Pasar masih menunggu perkembangan politik di US, hasil dari mid term election yang di luar ekspektasi," ujar Rully.
Hasil terbaru dari pemilihan paruh waktu AS menunjukkan Partai Republik semakin dekat untuk mengamankan mayoritas di DPR AS, sementara kendali Senat tergantung pada keseimbangan.
Selain itu, mata sekarang tertuju pada angka inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat. Reuters memperkirakan indeks harga konsumen utama menunjukkan kenaikan delapan persen (yoy) pada Oktober.
Investor menunggu untuk melihat apakah data inflasi AS akan memacu The Federal Reserve untuk terus menaikkan suku bunga hingga tahun depan dalam upaya untuk mengurangi inflasi, atau apakah mereka mungkin dapat mengurangi pengetatan kebijakan.
Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore (10/11) ditutup melemah 37 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp 15.694 per USD.
- Elektabilitas Toni Uloli-Marten Taha Makin Moncer di Pilgub Gorontalo versi TBRC
- Isrullah-Usman Merangkul Semua Golongan, Layak Dijadikan Contoh Dalam Berpolitik
- Jelang Pencoblosan, Rudy Mas'ud-Seno Aji Bakal Jadi Pemenang di Pilgub Kaltim
- Ruang Politik Anak Muda Jakarta: Berani Bersuara dan Berekspresi di Pilkada Fest 2024
- Ustaz Diyansyah Permana Ajak Umat Islam Menjaga Pilkada 2024 yang Aman-Damai
- Milenial dan Gen Z Dukung Luthfi-Yasin, Kaesang Sebut Kartu Zilenial Perluas Jaringan