Kurs Rupiah Hari Ini Turun lagi, Makin Jeblok?
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan, Senin, merosot dua poin atau 0,01 persen ke posisi Rp 15.313 per USD.
Rupiah hari ini merosot dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.311 per USD.
Kurs rupiah merosot seiring penantian pasar akan laporan tingkat pengangguran di Amerika Serikat (AS) pada Februari 2023.
"Tekanan terhadap rupiah di awal pekan ini masih akan besar, karena memang lebih besar faktor dari eksternal," kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Senin (6/3).
Rully mengatakan faktor eksternal yang memengaruhi rupiah, yakni data-data ekonomi AS, khususnya di bidang ketenagakerjaan dan inflasi.
Inflasi AS masih sangat tinggi, dengan indeks harga konsumen (Consumer Price Index/CPI) secara year on year masih di 6,4 persen, dan tingkat pengangguran sangat rendah pada 3,4 persen.
Selain itu, pasar akan menunggu rilis data AS pekan ini, terutama tingkat pengangguran pada Februari 2023.
Data pada Jumat (24/2) menunjukkan belanja konsumen AS meningkat tajam pada Januari, sementara inflasi memanas. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE), pengukur inflasi pilihan Bank Sentral AS atau The Fed, melonjak 0,6 persen bulan lalu setelah naik 0,2 persen pada Desember.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan, Senin, merosot dua poin atau 0,01 persen ke posisi Rp 15.313 per USD.
- MIND ID Nilai Pengamat Pertambangan Berperan dalam Optimalisasi Hilirisasi
- Penurunan Angka Kemiskinan di Sumut pada 2024 yang Tertinggi di Indonesia
- Angka Kemiskinan Sumut 2024 Turun 10 Kali Dibandingkan Tahun Sebelumnya
- Gegara Ini, Kurs Rupiah Diramal Sulit Bangkit
- Soal Potongan Aplikasi Ojol Hingga 30 Persen, Pakar: Ini Menyulitkan
- Bank Ini Luncurkan Produk-produk Investasi Baru, Apa Saja?