Kurs Rupiah Kembali Loyo Selasa Pagi, USD Masih Punya Peluang Menguat

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah 15 poin atau 0,1 persen.
Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya menyatakan pelemahan rupiah terjadi seiring perhatian pasar terhadap kebijakan bank sentral global.
Pada pukul 09.36 WIB melemah ke posisi Rp 14.500 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.485 per USD.
"USD tampak bergerak naik di awal sesi Selasa, walau pelaku pasar nampak masih akan berhati-hati menjelang laporan kebijakan moneter dari dua bank sentral global," tulis tim riset di Jakarta, Selasa (27/4).
Menurut tim riset, Bank of Japan (BOJ) akan melaporkan kebijakan moneternya pada pagi ini sekitar pukul 10.00 WIB dan The Federal Reserve AS pada Kamis (29/4/2021) mendatang pada pukul 01.00 WIB.
"Indeks USD berada di posisi 90,94, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,81," bebernya.
Di sisi lain, lanjut tim riset, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,577 persen, naik tipis dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,570 persen.
AS juga akan merilis laporan House Price Index (HPI) pukul 20.00 WIB serta laporan CB Consumer Confidence dan Richmond Manufacturing Index pada pukul 21.00 WIB.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah 15 poin atau 0,1 persen.
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- Rupiah Ditutup Menguat Jadi Sebegini
- Rupiah Berpeluang Menguat Lagi Hari Ini, Begini Kata Analis
- Rupiah Mulai Bangkit, Akankah Terus Berlanjut?
- Gawat, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, jadi Rp 16.911 Per USD
- Ekonom Sebut Indonesia Punya Penyangga Kuat di Tengah Gejolak Pasar Global