Kurs Rupiah Kok Loyo Lagi? Ternyata Ini Penyebabnya...
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi terkoreksi 25 poin atau 0,17 persen menjelang pengumuman kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Fed pada dini hari nanti.
Pada pukul 09.40 WIB rupiah melemah ke posisi Rp 14.510 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.485 per USD.
"USD tampak menguat di awal sesi Rabu, setelah tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS menguat kembali di pagi hari ini dan tenor 10 tahunnya bergerak di atas level 1,6 persen," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (28/4).
Menurut dia, pelaku pasar masih bersikap hati-hati menjelang pengumuman kebijakan The Fed.
"Pasar memiliki ekspektasi bahwa The Fed kembali bernada dovish atau longgar," tulisnya.
Tim Riset Monex Investindo Futures menilai indeks USD berada di posisi 90,95.
"Indeks yang mengukur kekuatan USD terhadap mata uang lainnya naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,91,"katanya.
Selain itu, lanjut tim riset menyatakan, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,622 persen, sama dibandingkan posisi penutupan sebelumnya.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi terkoreksi 25 poin atau 0,17 persen.
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin