Kurs Rupiah Makin Merosot di Penutupan Perdagangan Jumat, Ini Kendalanya...
jpnn.com, JAKARTA - Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan ini terkoreksi.
Menurut dia, perlemahan itu terjadi seiring pelaku pasar yang tengah menantikan rilis data tenaga kerja Amerika Serikat.
Rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp 14.533 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.503 per USD.
"Indeks USD menguat jelang rilis data ketenagakerjaan AS yang dapat mempengaruhi sikap The Federal Reserve baru-baru ini terhadap kebijakan moneter," kata Ibrahim di Jakarta, Jumat (2/7).
Dia menjelaskan investor terus mencerna data yang dirilis pada Kamis (1/7) yang menyebutkan IMP manufaktur 'Institute of Supply Management' (ISM) sedikit lebih rendah dari perkiraan yaitu 60,6 pada Juni.
Selain itu, klaim pengangguran awal AS pada pekan lalu mencapai 364.000 klaim, turun dibandingkan minggu sebelumnya 415 ribu klaim, dan menjadi yang terendah selama pandemi.
"Beberapa investor juga bertaruh bahwa imbal hasil obligasi pemerintah AS akan tetap lemah pada paruh kedua 2021," ujarnya.
Indeks USD saat ini berada di level 92,655, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 92,597.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan ini terkoreksi.
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- Gandeng ASDP, BI Perkuat Distribusi Rupiah sampai ke Pelosok Negeri
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin