Kurs Rupiah Masih Berpeluang Menguat, Meski Dibayangi Keputusan Lockdown Negara Tetangga
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (31/5) pada pukul 9.35 WIB melemah 19 poin atau 0,13 persen.
Posisi mata uang garuda bertengger di Rp 14.304 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.285 per USD.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah kemungkinan masih berpotensi melanjutkan penguatan pada akhir pekan lalu.
Hal itu seiring dengan kabar aliran dana asing yang masuk ke Indonesia sebesar Rp 6,13 triliun selama sepekan terakhir.
"Asing mungkin memanfaatkan potensi pemulihan ekonomi di Indonesia di masa pandemi ini untuk mendapatkan yield yang lebih tinggi," ujar Ariston.
Ariston menyebut indeks USD saat ini berada di level 89,999, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 90,031.
"Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,581 persen, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,610 persen," katanya.
Di sisi lain, lanjut Ariston, penguatan bisa terbatas karena pasar masih dibayangi kenaikan kasus Covid-19 global yang mengakibatkan beberapa negara lockdown termasuk negara tetangga Indonesia.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (31/5) pada pukul 9.35 WIB melemah 19 poin atau 0,13 persen.
- Efek The Fed, Kurs Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat
- BI Banten Beberkan Ciri-Ciri Uang Palsu, Masyarakat Harus Waspada
- Kurs Rupiah Hari Ini Anjlok, Kebijakan Donald Trump Biang Keroknya
- BI Buka Suara soal USD yang Disebut Anjlok di Google
- Rupiah Makin Ambyar Terdampak Kebijakan Donal Trump
- Rupiah Hari Ini Menguat Tipis, tetapi Masih Rp 16 Ribuan