Kurs Rupiah Menguat Selasa Sore, Ternyata Ini Penyebabnya...
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore (23/3) ditutup menguat.
Rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp 14.397 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.407 USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan, penguatan rupiah terjadi seiring pelaku pasar yang terus mencermati testimoni Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell tentang sikap dovish alias kebijakan moneter longgar bank sentral AS.
"Powell juga mengatakan bahwa ekonomi AS telah berkembang lebih cepat dari perkiraan umum dan tampaknya akan menguat, tetapi menambahkan bahwa itu masih jauh dari pemulihan penuh," ujar Ibrahim dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, investor mengharapkan lebih banyak komentar dari Powell, baik pada penampilan bersama pertamanya dengan Menteri Keuangan Janet Yellen di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS.
"Powell juga menjadi pembicara utama di BIS Innovation Summit bersama Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde," kata dia.
Ibrahim juga mengatakan, rupiah juga dipengaruhi Bank Sentral Eropa (ECB) yang meningkatkan pembelian obligasi hampir setengahnya selama minggu sebelumnya.
Di samping itu, ECB juga meningkatkan upaya stimulus untuk mengurangi biaya pinjaman.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore (23/3) ditutup menguat.
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin