Kurs Rupiah Mulai Digoyang Isu Tapering Off The Fed, Nih Buktinya...

"Mengenai PDB kuartal dua, tentu ini merupakan faktor positif tapi pasar juga mungkin sudah berekspektasi pertumbuhan kuartal ke-3 akan buruk karena pembatasan PPKM," kata Ariston.
Selain itu, lanjut Ariston, kenaikan jumlah kasus baru Covid-19 di dunia dan juga di Indonesia yang masih terjadi karena varian delta, masih menjadi kekhawatiran pasar.
Jumlah kasus harian Covid-19 di tanah air pada Kamis (5/8) kemarin mencapai 35.764 kasus baru sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 3,56 juta kasus.
Sementara jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 masih tinggi yaitu bertambah 1.739 kasus sehingga totalnya mencapai 102.375 kasus. Kendati demikian, sebanyak 2,94 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif Covid-19 sehingga total kasus aktif mencapai 518.310 kasus.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp 14.363 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 14.353 per USD hingga Rp 14.375 per USD. (antara/jpnn)
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah terpengaruh sinyal pengurangan stimulus atau tapering off oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Harga Emas Diprediksi Bisa Tembus USD 4.000 Per Troy
- Cetak Rekor Sejarah, Harga Emas Tembus USD 3.300 Per Troy
- Rupiah Ditutup Menguat Jadi Sebegini
- Rupiah Berpeluang Menguat Lagi Hari Ini, Begini Kata Analis
- Rupiah Mulai Bangkit, Akankah Terus Berlanjut?
- Gawat, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, jadi Rp 16.911 Per USD