Kurs Rupiah Rawan 'Terpeleset' Seiring Konsolidasi Pasar Jelang Pertemuan The Fed
"Diskusi tersebut bisa menjadi indikasi The Fed bersiap mengubah kebijakannya dan ini bisa mendorong penguatan USD ke depan," ujar Ariston.
Dari dalam negeri, kata Ariston kurs rupiah dipengaruhi oleh naiknya angka positif Covi-19.
"Hal itu mungkin bisa menjadi pemicu pelemahan rupiah terhadap USD," kata Ariston.
Pada hari Minggu (13/6) kemarin, tercatat penambahan kasus baru lebih dari 9.000 kasus, tertinggi sejak awal tahun.
"Bila angka ini berlanjut, mungkin ada pembatasan yang lebih ketat yang bisa mengganggu perekonomian," kata Ariston.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp 14.420 per USD dengan potensi support di kisaran Rp 14.170 per USD.
Pada Jumat (11/6) lalu, rupiah ditutup menguat 58 poin atau 0,41 persen ke posisi Rp 14.189 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.248 per USD. (antara/jpnn)
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan kilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ini berpotensi melemah.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin