Kurs Rupiah Tertekan Sentimen Kekhawatiran Peningkatan Kasus Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (29/6) melemah akibat sentimen peningkatan kasus Covid-19.
Rupiah ditutup melemah 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp 14.485 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.445 per USD.
"USD menguat terhadap mata uang lainnya pada Selasa, dibantu oleh kekhawatiran atas meningkatnya kasus Covid-19 di Asia," kata Ibrahim di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, indeks USD juga dipengaruhi oleh data ketenagakerjaan AS yang dapat menentukan kapan Federal Reserve AS akan menarik langkah-langkah stimulusnya.
Saat ini, lanjut dia, investor menunggu laporan pekerjaan AS, termasuk penggajian non-pertanian, untuk Juni, yang akan dirilis pada hari Jumat.
"AS juga akan merilis indeks Keyakinan Konsumen Conference Board (CB) di kemudian hari dan Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) Institute of Supply Management (ISM) pada hari Kamis," ujar Ibrahim.
Ibrahim mengatakan dari dalam negeri kurs rupiah dipengaruhi oleh penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sekala Mikro yang rencananya mau diubah.
Hal ini berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito.
Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (29/6) melemah akibat sentimen peningkatan kasus Covid-19.
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- Gandeng ASDP, BI Perkuat Distribusi Rupiah sampai ke Pelosok Negeri
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin