Kursi Golkar Turun, Orang Dekat Ical Salahkan UU Pemilu

Kursi Golkar Turun, Orang Dekat Ical Salahkan UU Pemilu
Kursi Golkar Turun, Orang Dekat Ical Salahkan UU Pemilu

jpnn.com - JAKARTA - Posisi Aburizal Bakrie di kursi Ketua Umum Partai Golkar akhir-akhir ini terus digoyang. Penyebabnya, politisi yang dikenal dengan sapaan Ical itu dianggap gagal mengantarkan Golkar menjadi pemenang pemilu legislatif maupun mengusung calon di pemilu presiden (pilpres) tahun ini.

Namun, Wakil Sekjen Golkar, Lalu Mara menegaskan bahwa Ical justru telah berhasil mengangkat perolehan suara partai berlambang beringin hitam itu di pileg. Sebab, dibandingkan Pemilu 2009 ternyata perolehan suara Golkar di pileg 9 April lalu justru meningkat.

"Kalau dilihat dari jumlah perolehan suara, naik. Lihat saja data KPU tahun 2009, kan 14 juta. Sekarang pada Pileg 2014 meningkat menjadi 18,5 juta suara," kata  Mara, Senin (4/8).

Diakuinya, kenaikan suara itu setelah dikonversi menjadi kursi di DPR RI memang tak sebanyak dengan jumlah kursi yang dimiliki Golkar dari hasil Pileg 2009. Sebab, jumlah kursi DPR asal Golkar turun dari 106 pada Pileg 2009, menjadi 96 berdasarkan hasil Pileg 2014.

Hanya saja, Mara justru menyalahkan mekanisme pembagian kursi yang diatur dalam Undang-undang Pemilu.

"Betul saat di konversi jadi kursi jumlahnya menurun. Karenanya, dalam rapat pleno (DPP), salah satu rekomendasinya adalah agar pengurus Golkar masa yang akan datang mencermati soal penyusunan UU soal Pemilu," jelasnya.

Orang dekat Ical itu tidak ingin perolehan suara partainya yang hangus setelah dikonversi jadi kursi DPR tidak terulang pada pemilu mendatang.  "Jadi (suara Golkar) bukan tidak naik, menurunnya karena sistem perhitungan yang berbeda dibanding pileg yang lalu," tandasnya.(fat/jpnn)

 


JAKARTA - Posisi Aburizal Bakrie di kursi Ketua Umum Partai Golkar akhir-akhir ini terus digoyang. Penyebabnya, politisi yang dikenal dengan sapaan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News