Kutuk Penembakan PMI di Malaysia, Martri Agoeng PKS Tuntut Pengusutan yang Berkeadilan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Ketenagakerjaan DPP PKS HM. Martri Agoeng bereaksi keras menyikapi penembakan yang dilakukan Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) terhadap kapal pengangkut para Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Diketahui, penembakan APMM terhadap kapal yang ditumpangi PMI di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat (24/1) kemarin mengakibatkan satu warga meninggal dunia.
"Kami mengutuk keras tindakan brutal ini. Pemerintah harus segera mengusut tuntas kejadian ini dan memastikan keadilan bagi para korban," kata Martri Agoeng dalam keterangan persnya, Kamis (30/1).
PKS, kata dia, berkomitmen mengawal isu perlindungan PMI dan mendorong kebijakan yang berpihak pada tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama menciptakan sistem migrasi yang lebih aman dan berkeadilan bagi pekerja migran Indonesia," katanya.
Martri Agoeng di sisi lain mengungkapkan kejadian penembakan menjadi momentum pemerintah Indonesia memperbaiki tata kelola PMI secara menyeluruh.
"Kasus ini menandakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh pemerintahan Presiden Prabowo, khususnya melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, agar perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri semakin diperkuat," katanya.
Dia mengatakan PKS menganggap pemberantasan migrasi nonprosedural masih menjadi tantangan besar rezim Prabowo.
PKS mengutuk penembakan PMI yang dilakukan Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).
- Simpatisan Gelora Laporkan Mardani PKS ke MKD: Dia Selalu Mengolok-olok
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Serangga Jadi Lauk MBG, Legislator PKS: Jangan Sampai Menimbulkan Masalah Kesehatan
- Komisi IX DPR RI Soroti Penembakan PMI di Malaysia, Perlu Dilakukan Perbaikan Perlindungan
- PAN Minta Penembakan PMI di Malaysia Diusut Tuntas!
- Prabowo Ingin Indonesia dan Malaysia Sinergikan Negara-Negara Asia Lainnya