Kuwait Butuh 1.000 Nakes, ayo Perawat Manfaatkan Peluang Ini
jpnn.com, JAKARTA - Kedutaan Besar RI di Kuwait menyatakan, peluang dan kesempatan kerja bagi tenaga kesehatan (nakes) sangat terbuka di sana.
Pandemi Covid-19 mengakibatkan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama perawat, makin meningkat pada 2022.
"Sekitar 500-1.000 tenaga kerja dibutuhkan untuk mengisi formasi di sektor kesehatan di negara yang berbatasan dengan Arab Saudi dan Irak tersebut," kata Dubes RI untuk Kuwait Lena Maryana yang didampingi Atnaker di Kuwait Ratna Sari Dewi pada Sabtu (12/3).
Menurut Lena, permintaan tenaga perawat dan teknisi kesehatan tidak hanya berasal dari rumah sakit (RS) swasta di Kuwait, tetapi juga Kementerian Kesehatan Kuwait.
"Proses kerja sama G to G penempatan kerja tenaga kesehatan saat ini memasuki tahap pembahasan isi dan substansi perjanjian penempatan tenaga kesehatan Indonesia di Kuwait," ujarnya.
Lena berharap penandatanganan nota kesepahaman kerja sama G to G penempatan tenaga kerja kesehatan bagi PMI di Kuwait segera dilaksanakan pada 2022.
"Peluang kerja di sektor kesehatan di Kuwait sangat terbuka dengan gaji yang cukup menjanjikan. Saya berharap pekerja migran Indonesia (PMI) mencapai kompetensi keperawatan yang dibutuhan pasar kerja global, khususnya di Kuwait,'' kata Lena.
Sementara itu, Ratna menjelaskan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berkomitmen meningkatkan kapasitas SDM Indonesia di bidang keperawatan agar memiliki kompetensi sesuai pasar kerja global.
Dubes RI untuk Kuwait Lena Maryana menyatakan, sekitar 500-1.000 tenaga kerja dibutuhkan untuk mengisi formasi di sektor kesehatan di Kuwait
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik
- KTKI Perjuangan Tuntut Keppres KKI Dibatalkan demi Masa Depan Profesi
- Khusus Calon PPPK, Ini Info Terkini dari Bu Ani
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Menaker Ajak Dunia Usaha Terus Perkuat Kerja Sama, Ini Tujuannya
- Kemnaker Terima Aksi Demo Damai dari Serikat Pekerja