KY dan MA Buka Rekruitmen 350 Calon Hakim pada Oktober 2014
jpnn.com - JAKARTA - Kebutuhan untuk menambah jumlah hakim untuk memenuhi kebutuhan hakim di seluruh pengadilan di Indonesia kian mendesak. Rencananya, Komisi Yudisial (KY) dan Mahkamah Agung (MA) akan membuka pendaftaran untuk 350 calon hakim (cakim) pada Oktober tahun ini.
Komisioner Komisi Yudisial (KY) Bidang Rekruitmen Hakim Taufiqurrahman Syahuri mengatakan bahwa jumlah kebutuhan cakim tersebut telah disesuaikan dengan alokasi anggaran serta lokasi pendidikan dan latihan (diklat) cakim.
Sementara, apabila ditelisik dari data MA dan KY, untuk tahun ini jumlah sebenarnya kebutuhan hakim di seluruh Indonesia yakni mencapai 750 hakim.
"Untuk tahun ini kemampuan dana dan lokasi diklat baru bisa merekrut 350 calon hakim. Kalau total kebutuhannya ada 750 hakim di seluruh Indonesia," kata Taufiq, sapaan Taufiqurrahman saat dihubungi Jawa Pos (Induk JPNN), Sabtu (5/7).
Taufiq menjelaskan bahwa sumber dana untuk mengadakan rekruitmen cakim tersebut sebagian besar akan ditanggung oleh MA.
"Anggarannya dari MA. Kalau KY nggak ada, karena anggaran KY dipotong, jadi disingkirkan dulu. Tapi dari MA sudah siap dana untuk rekruitmen 350 cakim," ujar Taufiq.
Taufiq enggan menyebutkan angka saat ditanya berapa jumlah dana yang dialokasikan untuk rekruitmen cakim tersebut.
"Nggak tahu jumlahnya, dari KY paling tidak banyak untuk seleksi rekam jejak, tapi ya itu banyak juga. Tapi kita belum tahu KY punya anggarannya atau tidak," ucap dia.
JAKARTA - Kebutuhan untuk menambah jumlah hakim untuk memenuhi kebutuhan hakim di seluruh pengadilan di Indonesia kian mendesak. Rencananya, Komisi
- Pakar Hukum Sarankan Polda Metro Terbitkan SP3 Untuk Firli Bahuri, Ini Alasannya
- Pengacara Firli Bahuri Tuding Polisi Kurang Bukti Penyidikan
- PAM JAYA Menggratiskan Biaya Pemasangan Sambungan Bagi Pelanggan Baru
- 5 Korporasi Jadi Tersangka Kasus Timah, Pengamat UI Minta Pemerintah Perketat Pengawasan
- Saksikan Layanan PBG di Kota Tangerang Selesai 4 Jam, Mendagri Langsung Acungkan Jempolnya
- Honorer Habis pada 2025, Semua jadi PPPK, Pak Budi Bilang 100%