KY Diminta Ungkap Kebenaran Markus TPI
Jumat, 06 Mei 2011 – 15:35 WIB

KY Diminta Ungkap Kebenaran Markus TPI
JAKARTA - Komisi Yudisial (KY) diminta untuk turun tangan mengungkap kebenaran tudingan adanya makelar kasus (markus) dalam putusan perkara PT Cipta televisi Indonesia (TPI) milik Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut), terhadap PT Berkah Karya Bersama (BKB) milik bos MNC Hari Tanoesudibyo. Langkah ini perlu dilakukan karena kasusnya sudah menjadi konsumsi publik dan melibatkan tokoh-tokoh ternama di Indonesia.
Selain KY, menurut pengamat hukum Margarito Kamis, Jumat (6/5), Mahkamah Agung selayaknya membentuk tim pencari fakta yang tugasnya mengungkap kebenaran tudingan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat juga dipenuhi markus. "Alangkah baiknya KY dan MA turun tangan, mencari kebenaran apakah ada markus dalam proses persidangan perkara ini," kata Margarito.
Dugaan adanya peran markus dalam putusan pengadilan Negeri Jakarta Pusat mencuat setelah adanya tudingan pertemuan antara pengacara TPI, Harry Pontoh dengan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Sahriyal dan seseorang berinisial RB sebelum pembacaan putusan yang dibacakan pada Kamis (14/4).
Baca Juga:
RB diyakini sebagai orang yang berperan sebagai markus dan mampu mengatur berbagai perkara di pengadilan. Hal ini di ungkapkan oleh Anggota Komisi III (Hukum) DPR RI Ahmad Yani. "Saya sering dengar tapi tidak pernah bertemu. Saya tahunya, dia mampu selesaikan segala masalah. Yang jelas, ada atau tidak ada mafia kasus dalam kasus ini, perlu dibuktikan kebenarannya," katanya lagi.
JAKARTA - Komisi Yudisial (KY) diminta untuk turun tangan mengungkap kebenaran tudingan adanya makelar kasus (markus) dalam putusan perkara
BERITA TERKAIT
- Kepala BKN Ungkap Data Terbaru Seleksi CPNS dan PPPK 2024
- Waka MPR: Program Wajib Belajar 13 Tahun Harus Diwujudkan
- Pelanggan McD Indonesia Donasi Rp 750 Juta ke 40 Sekolah melalui Program NBD
- Dosen Unnes Ternyata Lakukan Pelecehan Terhadap 4 Mahasiswi
- Stok Pangan di Kota Tangerang Aman Hingga Lebaran, Tidak Perlu Panic Buying
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Petinggi PT FKS Food dan IMM