La Nyalla Beber 2 Strategi Perekonomian di Tengah Wabah Corona
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD La Nyala Mahmud Mattalitti mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah dalam menjaga stok kebutuhan konsumsi masyarakat di tengah wabah virus corona yang berkembang dewasa ini.
Dia berharap pemerintah tetap mengambil kebijakan menjaga kebutuhan konsumsi masyarakat terkait dampak Covid-19.
La Nyalla menjelaskan ada dua strategi untuk menjaga perekonomian masyarakat tetap stabil dengan baik, yaitu melalui bantuan pangan non-tunai dan bantuan sosial (bansos).
Menurut dia, dua strategi tersebut perlu dilakukan untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dan melawan dampak dari ekonomi yang lesu. Selain itu, La Nyalla menyatakan kedua bantuan tersebut segera dicairkan sehingga ekonomi domestik tetap terjaga di kisaran lima persen.
“Bansos tahap pertama perlu segera dicairkan untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Strategi ini untuk menjaga tingkat konsumsi di masyarakat guna menopang pertumbuhan ekonomi domestik tetap stabil,” kata La Nyalla, Sabtu (21/3).
Selain perekonomian masyarakat, kata Nyalla, perlu memerhatikan nasib para pekerja harian lepas yang terdampak wabah Covid-19.
Para pekerja harian lepas yang masuk kategori masyarakat kurang mampu ini perlu mendapat bantuan khusus dari pemerintah. Bantuan itu dapat diambil dari dana insentif daerah (DID) yang selama ini rutin diberikan pemerintah berupa pemberian bantuan secara tepat sasaran.
"Pemerintah harus memastikan bahwa bantuan khusus yang dibayarkan kepada mereka yang berpenghasilan rendah harus secara penuh dan tepat sasaran," kata senator dari Jawa Timur (Jatim) itu.
La Nyalla meminta pemerintah juga memerhatikan nasib para pekerja harian lepas yang terdampak wabah corona.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN