La Nyalla Dkk Harus Minta Maaf
Keputusan Sidang Komisi Etik PSSI
Rabu, 21 Desember 2011 – 06:25 WIB
JAKARTA - Bukannya mereda, konflik di internal kepengurusan PSSI dipastikan bakal makin memanas. Ini setelah kemarin Majelis Sidang Komite Etik bentukan Komite Etik PSSI membuat keputusan terkait empat anggota Exco La Nyalla Mattaliti, Tony Apriliani, Roberto Rouw, dan Erwin Budiawan yang dianggap telah melanggar etika organisasi. Berdasar bukti dan pertimbangan-pertimbangan yang ada, Majelis Sidang Komite Etik memutuskan menjatuhkan sanksi terhadap terlapor La Nyalla Matalitti, Erwin Budiawan, Robertho Rouw, dan Tonny Apriliani, masing-masing menyampaikan maaf secara tertulis kepada Ketua Umum dan Komite Eksekutif PSSI, AFC dan FIFA dengan beberapa ketentuan.
Keempat anggota Exco itu dilaporkan oleh Ketum PSSI Djohar Arifin Husin. Pokok perkara yang dilaporkan adalah terlapor telah jauh dari standar etis kesetiaan dan kerahasiaan dengan tindakan mengirim surat tertanggal 14 Oktober 2011 kepada AFC dan FIFA dan Provokasi untuk pertemuan di Hotel Novotel Surabaya untuk melawan kebijakan PSSI yang diputuskan melalui rapat Komite Eksekutif yang turut dihadiri para terlapor.
Baca Juga:
Setelah dilakukan proses klarifikasi dan proses-proses lainnya termasuk membentuk tim pengkaji, Komite Etik mengangkat Majelis Sidang Komite Etik yang terdiri dari Todung Mulya Lubis, Komarudin Hidayat, Anis Baswedan, Sakhyan Asmara, Ray Akbar, Saut Sirait, dan Yohanis Auri.
Baca Juga:
JAKARTA - Bukannya mereda, konflik di internal kepengurusan PSSI dipastikan bakal makin memanas. Ini setelah kemarin Majelis Sidang Komite Etik bentukan
BERITA TERKAIT
- Patrick Kluivert Beri Warning kepada Pemain Timnas Indonesia, Sejumlah Nama Terancam?
- Sambut Kedatangan Kluivert, Sultan Optimistis Timnas Indonesia Makin Gemilang
- Berbeda dengan Shin Tae Yong, Patrick Kluivert Punya Janji Ini
- Patrick Kluivert Ungkap Pentingnya Peran Pemain Lokal dan Diaspora Timnas Indonesia
- Patrick Kluivert Pengin Jairo Riedewald Membela Timnas Indonesia
- BMI Beri Layanan Refleksi Gratis di Soekarno Run 2025, Hasto Ikut Merasakan