La Nyalla Minta Daerah Likuidasi BUMD tidak Produktif Demi Peningkatan Kemandirian Fiskal

La Nyalla Minta Daerah Likuidasi BUMD tidak Produktif Demi Peningkatan Kemandirian Fiskal
La Nyalla Mattalitti. Foto: Ricardo/JPNN.com

LaNyalla mengatakan fenomena flypaper effect masih terjadi di Provinsi Banten. Dana transfer ke daerah masih merupakan sumber penerimaan kabupaten/kota di Provinsi Banten. Belum bisa diimbangi oleh peningkatan pendapatan asli daerah, sehingga menyebabkan kemandirian fiskal  rendah.

Meskipun indikator perekonomian Banten pada Triwulan I-2020 tumbuh 3,09 persen,  lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional 2,97 persen, tetapi  mengalami penurunan dibandingkan pertumbuhan Triwulan IV-2019 yang mencapai 5,90 persen.

Menurunnya pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten dari sisi permintaan terutama didorong oleh turunnya konsumsi dan kinerja net ekspor sebagai dampak pandemi Covid-19.

Ditambah dengan dana transfer ke daerah dan dana desa Provinsi Banten Tahun Anggaran 2020 mengalami penurunan Rp 23 miliar.

Sebelumnya, pada 2019 TKDD Provinsi Banten mencapai Rp 17,06 triliun. Pada Tahun Anggaran 2020 hanya mendapat Rp 16,83 triliun, yang terdiri dari dana bagi hasil, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dana insentif daerah dan dana desa.

Hadir dalam FGD tersebut Wakil Gubernur Andhika Hazrumy dan sejumlah senator asal Banten di antaranya Andiara Aprilia Hikmat, Habib Ali Alwi dan TB. M. Ali Ridho Azhari. Tampak pula senator lainnya di antaranya Badikenita BR. Sitepu (Sumut), Erni Sumarni (Jabar), Ahmad Bastian dan Bustami Zainudin (Lampung) serta Jialyka Maharani (Sumsel), Fernando Sinaga (Kaltara), Sukiryanto (Kalbar) dan Matheus Stefi (Malut). (boy/jpnn)

La Nyalla meminta daerah berbenah supaya bisa mencapai kemandirian fiskal dan salah satunya melikuidasi BUMD yang tidak produktif.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News