La Ode Ida: Arab Saudi Tidak Beradab
Senin, 22 November 2010 – 22:26 WIB
Bagi Philipina, menyakiti, apalagi melanggar Ham warga negaranya di luar negeri merupakan hal yang serius dan itu domain Presiden Philipina untuk menyelesaikannya dengan presiden negara-negara pengguna jasa tenaga kerjanya. "Sementara pemerintah Indonesia hanya menyerahkan urusan dibunuh dan disiksanya TKI di Arab Saudi kepada menterinya," ungkap La Ode Ida.
Mestinya, kata dia, tragedi TKW Sumiyati dan Kikin Komalasari adalah pintu masuk bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk bertemu langsung dengan pemerintahan Arab Saudi sebagai simbol bahwa para TKI itu berasal dari sebuah negara yang merdeka dan punya pemerintahan yang sah. "Tapi, sepertinya itu memang belum akan terwujud di era pemerintahan SBY ini," ungkapnya.
Terakhir, Lo Ode Ida menegaskan, sikap pembiaran pemerintah terhadap warga negaranya untuk menjadi TKI di Arab Saudi merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab karena antara Indonesia dan Arab Saudi tidak memiliki perjanjian kerjasama tentang ketenagakerjaan.
"Membiarkan para TKI ke Arab Saudi merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab karena Indonesia dengan Arab Saudi tidak memiliki MoU ketenagakerjaan," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Ode Ida menegaskan dari sejumlah negara pengguna jasa tenaga kerja Indonesia (TKI), Arab Saudi
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan