La Ode Tuding DPR Tak Paham Konsep Bikameral
Kamis, 30 Juni 2011 – 21:21 WIB
SURABAYA - Wakil Ketua DPD RI, La Ode Ida, menilai berbagai argumentasi yang diajukan partai politik (parpol) untuk mengulur-ulur waktu penguatan wewenang DPD melalui amandemen kelima UUD 45 pada akhirnya akan membuka tabir tentang ketidakpahaman parpol terhadap parlemen dengan sistem dua kamar (bikameral). "Padahal, dengan tidak berfungsinya check and balanced di parlemen, maka DPR sering menjadi sorotan publik terutama yang menyangkut dengan pendistribusian anggaran negara. Contoh terkini adalah soal Dana Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPID)," ungkap senator asal Sulawesi Tenggara itu.
"Alasan penolakan parpol terhadap wacana amandemen konstitusi sangat beragam. Keberagaman tersebut menunjukkan ketidak-tahuan partai politik soal peran dan wewenang parlemen dengan sistem dua kamar," ujar La Ode Ida saat tanpil sebagai pembicara seminar bertema "Lembaga DPD RI Sebagai Pemegang Hak untuk Menyuarakan Aspirasi dan Keterwakilan Daerah dalam Perspektif Fiqh" di ruang Self Acces Center, kampus IAIN Sunan Ampel, Surabaya Kamis (30/6).
Terlepas dari berbagai argumentasi DPR yang enggan merespon desakan amandemen yang diusung DPD, La Ode mengatakan bahwa substansi penolakan DPR hanya satu. Yaitu karena DPR belum secara bersungguh-sungguh mau untuk menghidupkan fungsi check and balances di parlemen Indonesia yang terdiri dari DPR dan DPD.
Baca Juga:
SURABAYA - Wakil Ketua DPD RI, La Ode Ida, menilai berbagai argumentasi yang diajukan partai politik (parpol) untuk mengulur-ulur waktu penguatan
BERITA TERKAIT
- Pemberantasan Korupsi 2025, Sahroni: Fokus di Pengembalian Kerugian Negara
- Malam Tahun Baru, Mardiono Kumpul Bersama Anak Yatim Piatu di Tangerang
- Anggap Kenaikan PPN 12 Persen Prorakyat, Marwan Cik Asan: Ini Keputusan Tepat
- Haidar Alwi Kritik Riset OCCRP yang Jadikan Jokowi Finalis Pemimpin Terkorup 2024
- Musda Golkar Jatim 2025 jadi Momentum Anak Muda Memimpin
- PPN 12 Persen untuk Barang Mewah Bukti Prabowo Melindungi Kepentingan Rakyat Kecil