Lab Biologi di Atlanta dan San Antonio Mudah Disusupi
Jumat, 17 Oktober 2008 – 08:13 WIB
WASHINGTON - Lagi-lagi, kecerobohan Amerika Serikat (AS) yang terkait dengan pengamanan fasilitas penting terekam media. Kali ini, giliran dua laboratorium biologi yang masing-masing terletak di Atlanta dan San Antonio. Kamis siang waktu setempat (hari ini WIB), Government Accountability Office (GAO) bakal memublikasikan hasil temuannya tentang kecerobohan pengamanan di dua laboratorium tersebut. Laboratorium penting di San Antonio, Texas, tersebut dilengkapi dengan beberapa jendela transparan. Dari sana, orang luar bisa dengan leluasa melihat penelitian para periset Southwest Foundation for Biomedical Research. Dengan demikian, cara yang digunakan para ilmuwan dan ahli biologi untuk menangani kuman berbahaya serta racun bisa ditonton dari luar.
Longgarnya keamanan di laboratorium yang digunakan untuk meneliti beberapa spesies kuman paling mematikan itu diungkap GAO. Dalam laporan awalnya, lembaga yang berperan sebagai tim investigasi dan auditor kongres itu tidak menyebutkan lokasi dua laboratorium tidak aman tersebut. Mereka hanya mengidentifikasi dua laboratorium tersebut sebagai fasilitas rahasia Biosafety Level 4.
Baca Juga:
"Biosafety Level 4 adalah laboratorium yang menjadi tempat penelitian racun dan sejumlah spesies kuman paling berbahaya," tulis AP dalam laporannya kemarin (16/10). Kebetulan, bersama beberapa media lain, AP pernah mengamati keamanan di laboratorium-laboratorium itu.
Baca Juga:
WASHINGTON - Lagi-lagi, kecerobohan Amerika Serikat (AS) yang terkait dengan pengamanan fasilitas penting terekam media. Kali ini, giliran dua laboratorium
BERITA TERKAIT
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan