Laba Bersih Bank Mega Meningkat jadi Rp3,01 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) menggelar paparan kinerja periode 2020 secara virtual, pada Rabu (17/2).
Dalam paparannya, Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan perusahaan menyikapi kondisi ekonomi 2020 yang penuh tantangan dengan tetap optimistis, serta mengubah tantangan menjadi peluang.
Hasilnya, Bank Mega tetap tumbuh secara signifikan dan berkesinambungan, bahkan indikator utama keuangan berada di atas rata-rata industri.
Laba setelah pajak tercatat sebesar Rp3,01 triliun atau tumbuh sebesar 50 persen jika dibandingkan dengan kinerja periode 2019 sebesar Rp2,0 triliun.
Sementara, laba setelah pajak secara industri per November 2020 tercatat minus 31 persen.
Pertumbuhan laba tersebut diperoleh dari pendapatan bunga bersih (Net Interest Income) yang naik sebesar 9 persen menjadi Rp3,9 triliun dari posisi 2019 sebesar Rp3,58 triliun.
Selain itu fee based income juga turut andil dalam menyumbang kenaikan laba, dimana terjadi kenaikan sebesar 26 persen menjadi Rp2,9 triliun dari posisi 2019 sebesar Rp2,3 triliun.
Total aset berhasil mencapai Rp112,2 triliun atau naik 11 persen dibanding 2019 sebesar Rp100,8 triliun.
Di tengah pandemi, Bank Mega tetap tumbuh secara signifikan dan berkesinambungan, bahkan indikator utama keuangan berada di atas rata-rata industri.
- Pertamina Membukukan Laba Bersih USD 2,66 Miliar hingga Oktober 2024
- Triwulan III 2024, Citi Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp2,2 Triliun
- Q3 Bank bjb Catat Laba Konsolidasi Rp1,7 Triliun
- Yuk Ikutan Program Meriah Bareng Mega, ada Grand Prize Uang Tunai Rp1 Miliar
- Umumkan Kinerja Keuangan Kuartal II 2024, RAJA Catat Peningkatan Laba Bersih 60% YoY
- Program Meriah Bareng Mega Hadir Lagi, Grand Prize Hingga Rp1 Miliar