Laba Bersih BNI Anjlok, Ini Penyebabnya
JAKARTA - Semester pertama tahun ini, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk meraup laba bersih Rp 2,43 triliun. Capaian laba bersih tersebut anjlok 50,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 4,94 triliun.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengungkapkan, penurunan laba bersih tersebut disebabkan langkah perseroan menangani permasalahan nasabah soal kualitas pinjaman.
"Perseroan telah mengambil langkah konservatif-proaktif serta lebih berhati-hati dalam menangani permasalahan kualitas pinjaman. Ini juga sebagai antisipasi terhadap situasi ekonomi saat ini," ujarnya di Jakarta kemarin (30/7).
Baiquni mengungkapkan, perseroan akhirnya meningkatkan cadangan pinjaman bermasalah atau coverage ratio menjadi 138,8 persen dari 129 persen untuk memperkuat fundamental keuangan.
Penambahan CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) dilakukan karena melihat perlambatan pertumbuhan ekonomi dan pelemahan nilai rupiah yang membuat berat kondisi usaha debitor.
"Kami harus mengambil langkah konservatif. Kami perkirakan ada kenaikaan NPL, sehingga untuk antisipasi kami buat cadangan di awal. Dari 129 persen menjadi 139 persen," urainya.
Emiten dengan kode perdagangan BBNI tersebut mencatat kenaikan NPL dari 2,2 persen menjadi 3 persen. Ke depan, perseroan optimistis mampu untuk menurunkan NPL hingga 2,7 persen.
Meski begitu, pendapatan bunga bersih atau net interest income naik 14,0 persen menjadi Rp 12,3 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 10,8 triliun. Pertumbuhan itu didukung naiknya pendapatan bunga 13,8 persen dari Rp 15,5 triliun menjadi Rp 17,7 triliun dan stabilnya biaya dana (cost of fund) di kisaran 3,2 persen.
Hal tersebut menjadi motor naiknya net interest margin (NIM) BNI sepanjang semester pertama tahun ini menjadi 6,5 persen dari 6,0 persen di periode sebelumnya atau di atas rata-rata industri perbankan nasional di kisaran 5,3 persen.
"Kenaikan pendapatan bunga bersih ini didukung pertumbuhan kredit yang disalurkan 12,1 persen. Pada akhir Juni 2015 total kredit yang disalurkan Rp 288,7 triliun," katanya. (dee/oki)
JAKARTA - Semester pertama tahun ini, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk meraup laba bersih Rp 2,43 triliun. Capaian laba bersih tersebut anjlok
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Program Disabilitas Tanpa Batas Bikin PNM Berjaya di BBMA 2024
- INDEF Menyoroti Rencana Kenaikan PPN & Makan Bergizi Gratis, Mengkhawatirkan
- BTN Luncurkan Debit Card BTN Prospera