Laba Naik, Butuh Capex Rp 1 Triliun
Sabtu, 02 April 2011 – 13:06 WIB

Laba Naik, Butuh Capex Rp 1 Triliun
Disusul berikutnya kontribusi dari pendapatan sarana olah raga dan lain-lain, masing-masing sebesar Rp 32,5 miliar (3,8 persen) dan Rp12,8 miliar (1,5 persen).
Lennard mengaku belanja modal meningkat, tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp1 triliun. Jumlah itu naik dari rencana semula senilai Rp600 miliar. "Lonjakan nilai capex ini mempertimbangkan banyak proyek baru skala besar yang dibangun tahun ini," katanya.
Proyek-proyek baru tersebut, lanjut Lennard, terdiri dari landed residensial, mixed-use dan high rise development, kawasan industri, maupun hotel. Berkaitan dengan sumber pendanaan untuk belanja modal, manajemen tidak terlalu khawatir mengingat posisi neraca perseroan sangat sehat. Selain itu, manajemen juga terus mengeksplorasi seluruh alternatif pembiayaan, baik dari sektor perbankan, pasar modal, maupun dari investor strategis.
“Kami tetap konsisten pada empat strategi utama perseroan yakni, pertumbuhan organik, peluang akuisisi, memperbanyak kerjasama strategis, dan meningkatkan pengelolaan modal dan investasi. Kerjasama stategis kami lakukan secara agresif, baik dengan lembaga asing maupun para pemilik lahan," kata Lennard. Dia optimistis dapat mengeksekusi strategi-strategi tersebut dengan baik di tahun ini. (vit)
JAKARTA - Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk (Intiland) mencetak laba bersih sebesar Rp 350,5 miliar pada 2010. Jumlah laba
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Larangan Penjualan Rokok Radius 200 Meter Dikhawatirkan Bakal Menyuburkan Rokok Ilegal
- Reklasifikasi Mitra Jadi Karyawan Bakal Jadi Bumerang Bagi Industri Mobilitas
- Tekan Peredaran Rokok Ilegal, Ini 2 Program yang Gencar Dilakukan Bea Cukai Malang
- Begini Penjelasan Bea Cukai soal Denda Pelanggaran Kepabeanan, Mohon Disimak!
- Bantu Mitra Pengemudi dan Merchant, Grab Menghadirkan Solusi Berbasis AgenticAI
- Bea Cukai Gencarkan Operasi Rokok Ilegal di Labuan Bajo dan Kediri, Ini Hasilnya