Laba Pertamina Anjlok 24 Persen

jpnn.com, JAKARTA - Laba Pertamina anjlok 24 persen meski pendapatan meningkat 19 persen pada semester pertama tahun ini.
Padahal, pada semester pertama tahun lalu, Pertamina sempat menangguk laba hingga USD 1,83 miliar.
Dirut Pertamina Elia Massa Manik menuturkan, pendapatan Pertamina pada semester pertama tahun ini mencapai USD 20,5 miliar.
Kenaikan pendapatan disebabkan meroketnya harga minyak mentah sebesar 30 persen.
Perolehan pendapatan itu melesat jika dibandingkan USD 17,2 miliar pada semester pertama 2016.
“Namun, kenaikan (harga minyak mentah dunia) menekan net income dan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) kami karena pemerintah menetapkan tidak ada kenaikan harga BBM hingga akhir tahun ini,’’ ujar Elia di kantornya, Rabu (16/8).
Indonesian Crude Price meningkat dari USD 36,16 per barel pada semester pertama tahun lalu menjadi USD 48,90 per barel pada enam bulan pertama 2017. Meski berdarah-darah karena menanggung kerugian, Pertamina tidak memiliki pilihan selain mendukung kebijakan pemerintah untuk mempertahankan harga BBM.
Padahal, Pertamina juga diwajibkan pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak.
Laba Pertamina anjlok 24 persen meski pendapatan meningkat 19 persen pada semester pertama tahun ini.
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- Pelita Air dan Elnusa Berkolaborasi dalam Penyediaan Layanan Penerbangan Korporasi
- PertaLife Insurance Bukukan Premi Rp 1,25 Triliun, Kinerja Terbaik Sepanjang Sejarah
- Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Ribuan UMKM Rumah BUMN Selama Januari-Maret 2025
- Pinang Jordan Thompson, Jakarta Pertamina Enduro Pasang Target Gelar di Proliga 2025