Laboratorium Cybercrime Bareskrim Polri Jadi yang Terbesar Se-Asia
Gabungkan Kecanggihan Alat dan Insting Reserse
Rabu, 02 Mei 2012 – 00:02 WIB

SUPERCANGGIH : Kabareskrim Polri Komjen (Pol) Sutarman di depan ruang server cybercrime lantai empat Bareskrim Polri Rabu (25/04) malam. Foto : Dhimas Ginanjar/Jawa Pos
Di lorong terdapat layar yang dipasang di ruang server. Juga, ada peta yang menampilkan polda-polda yang sudah terintegrasi. "Lima belas polda sudah masuk jaringan kita. Semua terhubung," ujar Kanit IV Subdit Cybercrime Bareskrim AKBP Heru Yulianto yang mendampingi Sutarman.
Di laboratorium itu juga ada ruang investigasi dengan 18 tempat duduk. Jika ada sebuah kasus yang terlacak, mereka langsung berkoordinasi dengan satuan kewilayahan di dekat TKP untuk melakukan penangkapan. "Penyidik cybercrime itu duduk saja di depan komputer, nanti di lapangan sudah ada yang menangkap," jelas Sutarman.
Ada juga dua ruang interogasi yang didesain transparan. Suasananya nyaman. Ada karpet dan dilengkapi pendingin ruang. Di ruang interogasi itu ada hiasan dinding bermotif modern minimalis. "Sekarang sudah tidak zamannya bandit digebuki," kata Sutarman. Bahkan, hacker-hacker yang ditangkap Polri akan diubah jadi tenaga ahli. "Kita akan rekrut mereka," ujarnya.
Saat ini ada 27 penyidik di cybercrime. Sebagian besar mendapatkan pelatihan di luar negeri. Dengan kemampuan yang dimiliki, para penyidik tersebut tentu rawan godaan. "Memang bisa saja ada bisikan nakal. Tapi, kalau mereka lakukan itu, pasti ketangkep," tegas Sutarman.
Penipuan kartu kredit, situs video porno, atau ancaman bom dengan SMS kini bisa dilacak hanya dalam hitungan menit oleh polisi. Dari ruang steril
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri