Labuan Bajo Jadi Lokasi Percontohan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak untuk Pariwisata
"Sistem IBF akan membantu mengantisipasi dampak negatif cuaca dan meningkatkan keamanan wisatawan," ujar Frans Teguh, dalam keterangannya, Rabu (18/9).
Ketua Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Ida Pramuwardhani menyampaikan, BMKG tidak hanya berfokus kepada cuaca, tetapi juga memberikan informasi lainnya seperti Tsunami Early Warning System.
Untuk prakiraan yang BMKG sediakan adalah prakiraan yang sebetulnya sudah diexpertise atau keahlian oleh Forecaster (Prakiraan) di Labuan Bajo.
"Kami sudah berkunjung ke stasiun BMKG Komodo untuk berkoordinasi terkait alur penyiapan layanan dan sudah ada informasi background knowledge yang dibuat oleh Forecaster BMKG," ungkap Ida. (jlo/jpnn)
Ida juga menjelaskan bahwa informasi cuaca yang BMKG sampaikan melalui media sosial juga merupakan salah satu cara BMKG dalam mengisi dan mempermudah akses informasi cuaca supaya lebih tepat sasaran, mengingat informasi cuaca ini sangat dibutuhkan oleh para wisatawan dan mereka sangat peduli terhadap kondisi cuaca.
BMKG juga telah berkoordinasi terkait rencana penempatan layar monitor BMKG yang bisa menampilkan informasi infografis cuaca di Bandara Komodo Labuan Bajo.
Labuan Bajo jadi lokasi percontohan prakiraan cuaca berbasis dampak untuk pariwisata.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- ASDP Ajak Masyarakat Eksplorasi Keajaiban dan Magnet Wisata Labuan Bajo
- Menteri Teuku Riefky: Ini Sejarah, Mari Bangun Ekonomi Kreatif Indonesia
- Central Group Hadirkan Klub Premium Bagi Lansia, Pertama di Sekupang
- Jika jadi Gubernur, Ridwan Kamil Minta Warga Kepulauan Seribu Kuasai Bahasa Inggris