Ladeni Undangan Kim Jong-un, Trump Masuk Jebakan Korut
jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai melunak kepada Korea Utara (Korut). Kemarin, Jumat (9/3), dia nyatakan menerima undangan untuk duduk semeja dengan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un.
”Sebuah langkah besar telah diambil,” cuit Trump sebagaimana dilansir Associated Press, Jumat (9/3).
Dia menyampaikan pernyataan tersebut lewat Twitter setelah berdialog dengan utusan Korea Selatan Chung Eui-yong. Kamis (8/3) Chung yang menjabat kepala Badan Keamanan Nasional Korsel itu berkunjung ke Gedung Putih. Agendanya adalah menyampaikan langsung hasil dialognya dengan Jong-un tentang nuklir Korut.
Dalam kesempatan tersebut, Chung yang sebelumnya bertemu dengan Jong-un menyatakan bahwa Korut membuka diri untuk berdialog langsung dengan AS.
Jika sebelumnya Trump selalu ngotot untuk mengedepankan perlucutan nuklir ketimbang dialog, di hadapan Chung, taipan 71 tahun itu melunak. Gayung bersambut. Trump menerima ajakan Jong-un untuk berdialog.
Kabar bahwa Trump bersedia bertemu dengan Jong-un tanpa lebih dahulu melucuti senjata nuklir Korut langsung memantik reaksi beragam. Sekutu-sekutu AS jelas tidak langsung percaya begitu saja.
Namun, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mengonfirmasikan kabar tersebut. Kemarin, di sela-sela lawatannya ke Djibouti, politikus 65 tahun itu menegaskan bahwa berita tersebut memang benar.
”Presiden sendiri yang memutuskan itu. Pagi ini (kemarin, Red) saya berbincang dengan beliau lewat telepon dan membicarakan cukup banyak hal, termasuk keputusan tersebut,” papar Tillerson sebagaimana dikutip Reuters.
Presiden Donald Trump bersedia memenuhi undangan bertemu pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un. Namun, diduga kuat undangan tersebut sebenarnya jebakan
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika