LADI Didorong Lebih Proaktif Edukasi Doping ke Atlet dan Pengurus Cabor
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian meminta Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) agar lebih proaktif memberi edukasi kepada masyarakat terutama para atlet tentang makanan dan minuman yang masuk kategori doping.
“Edukasi LADI penting agar masyarakat tahu antidoping. Semua pengurus cabang olahraga harus mengerti, ini masuk kategori doping atau tidak,” kata Hetifah melalui keterangan yang diterima Selasa (9/11).
Hetifah mengingatkan banyak aturan baru yang mungkin sudah dirilis WADA bagi dunia olahraga.
Karena itu, dia menyarankan LADI untuk terus mengakses informasi mutakhir WADA agar bisa mengetahui persoalan antidoping.
Menurutnya, di sinilah pentingnya edukasi yang dilakukan LADI ke semua cabang olahraga nasional.
Anggota DPR dari Dapil Kalimantan Timur itu juga menyampaikan keinginan LADI menjadi lembaga independen bisa terealisir.
Namun, dia tetap mengingatkan agar pemerintah tak boleh kehilangan akses pengawasan terhadap LADI.
"Walaupun LADI independen, tapi pemerintah harus mengetahui fakta-fakta yang sebenarnya. Jangan sampai pemerintah menganggap semuanya berjalan baik. Padahal banyak hal yang harus dibemahi," harap politisi Partai Golkar tersebut.
Dia menambahkan keinginan LADI untuk disebut nomenklaturnya dalam RUU Sistem Keolahragaan Nasional bisa dipahami dan didukung Komisi X DPR.
Hanya menurut Hetifaf harus ada yang mengawasi LADI secara resmi. Pengawasanya bisa Kemenpora, Kemenkes, atau institusi lain yang ditunjuk pemerintah.
Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menyampaikan edukasi LADI penting agar masyarakat tahu tentang doping.
- Pelantikan 5 Pengurus Wilayah FOKBI Jakarta, untuk Kenalkan Kreasi dan Budaya Bangsa
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Dinyatakan Positif Doping, Mykhailo Mudryk Membantah Keras
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum
- Seleksi PPPK 2024 Tahap 3 Bisa Selamatkan Honorer TMS, Jangan Ada PHK Massal