Ladies, Bahaya Lho Perbesar Payudara dengan Cara ini
jpnn.com, BALI - Pakar kesehatan bidang anti-aging lulusan Universitas Udayana dr. Cynthia Jayanto M. Biomed (AAM) mengatakan, metode memperbesar ukuran payudara dengan tindakan filler, berbahaya dari sisi medis.
Dia menganjurkan para kaum hawa tidak pernah melakukan prosedur tersebut, meski dengan tawaran harga terjangkau sekalipun.
“Filler payudara sendiri, faktanya sudah dilarang di negara Eropa dan Amerika yang dikenal pengobatan medisnya sudah sangat maju. Alasannya, efek samping yang timbul bisa berakibat fatal," ujar Cynthia dalam siaran persnya, Sabtu (27/3).
Efek yang bisa timbul, pembengkakan dikarenakan infeksi hingga terjadi penyumbatan pembuluh darah ke jantung dan otak yang mengakibatkan kematian.
Di sisi lain, filler payudara bisa menganggu pemeriksaan USG payudara apabila seorang wanita ingin melakukan medical check up atau screening tumor di dalam tubuhnya.
"Hal itu bisa terjadi karena adanya jaringan asing yang masuk ke dalam tubuhnya," ujar pemilik Cyn Clinic itu.
"Bahan baku filler payudara ini di Indonesia juga non-available dan non-registrasi. Bahkan FDA (BPOM Amerika) juga belum menyetujui tentang filler payudara ini,” katanya menambahkan.
Belakangan, ada pasien Cynthia yang meminta dilakukan prosedur ini, namun ditolak karena alasan berbahaya.
Pakar kesehatan menyebut berbahaya memperbesar payudara dengan cara ini. Jangan mau, meski diimingi biaya murah.
- Tingkatkan Percaya Diri dengan Perawatan Dermal Filler Hyaluronic Acid
- Bolehkah Melakukan Filler Bokong? Dokter Ahli Beri Penjelasan Begini
- Pahami Efek Samping Kecanduan Penggunaan Suntik Filler
- Begini Cara Penyelamatan Penyempitan Pembuluh Darah dalam Tubuh
- Ussy Sulistiawaty Ogah Suntik Filler, Ini Alasannya
- Anggiat Pasaribu Kebelet Pipis, Sempat Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak