Lady of Heaven

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Lady of Heaven
Arsip - Mahasiswa Jamia Millia Islamia meneriakkan slogan-slogan menentang juru bicara partai Bharatiya Janata Party (BJP) Nupur Sharma dan pemimpin BJP Naveen Jindal dan menuntut penangkapan mereka atas komentar terhadap Nabi Muhammad, di kampus Jamia Millia Islamia di New Delhi, India, 10 Juni 2022. (ANTARA/Reuters/Anushree Fadnavis/as)

Dalam Bahasa Arab, film ini bertitel ‘’Sayyidah Al-Jannah’’ digarap oleh Sutradara Australia Eli King dan skenario ditulis oleh Yasser Al-Habib, seorang intelektual Kuwait yang berlatar belakang Syiah.

Dengan latar belakang itu, Al-Habib dianggap membelokkan sejarah Fatimah untuk kepentingan propaganda Syiah.

Film ini dibuka dengan kisah sekelompok teroris yang menguasai sejumlah wilayah di Irak.

Seorang anak kecil yang menjadi korban perang kehilangan ibunya yang dibunuh kelompok ISIS.

Untuk mengobati rasa sedih dan trauma, wanita tua yang merawat anak itu kemudian menceritakan kisah hidup Sayidah Fatimah.

Digambarkan bahwa Siti Fatimah juga mengalami hidup yang menderita karena merasakan juga kepedihan akibat kekerasan teror.

Kesedihan Siti Fatimah sepeninggalan Nabi Muhammad sedemikian mendalam sampai akhirnya Siti Fatimah meninggal dunia.

Penggalan pertama opening film ini sudah memicu kontroversi. Siti Fatimah disebut sebagai ‘’korban teror’’ yang dilakukan oleh para sahabat Nabi Muhammad.

Dalam kasus Sharma, yang dilecehkan ialah Nabi Muhammad. Dalam film Lady of Heaven, yang dilecehkan adalah Siti Fatimah Az-Zahrah putri Nabi Muhammad.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News