Lagi, 17 ABK Asal RI Dilaporkan Hilang
Kamis, 17 Maret 2011 – 06:23 WIB
JAKARTA - Informasi baru yang dirilis pemerintah Jepang terkait korban tsunami dan gempa kembali mencantumkan nama-nama Warga Negara Indonesia (WNI). Kedutaan Besar RI di Tokyo, Jepang menginformasikan ada 17 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di Kapal Ikan Yahatu Maru Nomor 13 hilang yang kontak sejak Jumat (11/3) silam. Itu memperpanjang daftar ABK asal Indonesia yang belum ditemukan menjadi total 21 orang.
"Kami sudah mencoba mengklarifikasi kebenaran kabar tersebut dan perusahaan pemilik kapal membenarkannya. Beberapa anggota keluarga sudah kami hubungi," ujar Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Mohammad Jumhur Hidayat di Jakarta, Rabu (16/3).
Baca Juga:
Jumhur mengatakan, pihaknya mendapat konfirmasi dari Japan Tuna Fisheries Corporation yang menyatakan bahwa 17 ABK Yahatu Maru itu hilang kontak ketika berada di daerah Kesennuma di prefektur Miyagi. Selain 17 orang yang identitasnya masih belum diumumkan itu juga ada empat ABK Kapal Kuni Maru yang masih hilang.
Mereka antara lain, Arifin Siregar (29) bernomor register 190481 dan beralamat di Desa Karang Sembung RT 2 RW 3, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tonny Setiawan (30) bernomor register 080281 beralamat di Jalan Cemara Nomor 362 RT 2 RW 4 Kelurahan/Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Rudi Hartono (30) bernomor register 150480 beralamat di Desa Sumber Rejo RT 5 RW 2 Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Sunardi (27) bernomor register 311283 beralamat di Dusun Gawah Malang, Desa Muju, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. "Mereka sudah menyampaikan niat untuk kembali ke Indonesia tapi ternyata terkena musibah dan belum ditemukan sampai sekarang," Kata Jumhur.
JAKARTA - Informasi baru yang dirilis pemerintah Jepang terkait korban tsunami dan gempa kembali mencantumkan nama-nama Warga Negara Indonesia (WNI).
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan