Lagi, Bom Bunuh Diri di Iraq Tewaskan 15 Orang
Kamis, 20 Januari 2011 – 05:50 WIB
Menurut salah seorang pejabat FPS, markasnya menerima telepon dari seorang pegawai dinas kesehatan provinsi terkait dengan serangan bom bunuh diri tersebut. "Saat itu, penelepon mengimbau agar FPS mewaspadai ambulans yang berada di sekitar markas. Sebab, seorang pelaku bom akan memanfaatkan kendaraan tersebut untuk menyerang markas," kata Mayor (polisi) Ghalib al-Karkhi.
Baca Juga:
Investigasi awal menyebutkan bahwa serangan di markas FSP dilancarkan oleh dua orang. Awalnya, keduanya berada di dalam ambulans. Tapi, di pintu gerbang, seorang pelaku turun dari ambulans. Dengan senjatanya, sang pelaku menembaki para petugas yang berjaga di pos keamanan. Pelaku yang lain nekat mengemudikan ambulans, menerobos pintu gerbang, dan meledakkannya di halaman FSP.
Selang 90 menit setelah insiden di markas FSP, sebuah bom bunuh diri kembali meledak. Serangan yang menyasar jamaah Syiah itu terjadi di Kota Ghalbiyah. Sedikitnya dua orang tewas dalam ledakan yang berasal dari mobil pelaku tersebut. "Ledakan itu mengakibatkan 16 orang terluka. Termasuk, seorang pejabat provinsi setempat," kata seorang petugas keamanan dalam wawancara dengan Diyala TV kemarin.
Pejabat yang dimaksud adalah Wakil Gubernur Sadiq al-Husseini. Tiga pengawal pribadinya juga terluka dalam insiden tersebut. Saat ledakan terjadi, Husseini dan para pengawalnya sedang duduk bersama jamaah Syiah lainnya untuk memperingati Hari Arbain. Yakni, hari ke-40 kematian Imam Hussein yang merupakan pemuka Syiah pada abad ke-7. Ledakan bom mobil itu juga memicu kebakaran di sebuah SPBU.
BAQUBA - Serangan bom bunuh diri yang menarget pasukan keamanan kembali terjadi di Iraq. Sehari setelah ledakan maut di pusat rekrutmen kepolisian
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan